🌈 Putra Putri Mbah Dalhar Watucongol
Urusan ngaji ini juga wajib ain hukumnya bagi putra-putri Mbah Dim untuk mengikutinya. Bahkan, ngaji tidak akan dimulai, fasal-fasal tidak akan dibuka, Satu kisah unik ketika Abuya datang pertama ke Watucongol, Mbah Dalhar memberi kabar kepada santri-santri besok akan datang 'kitab banyak'.
Kiai Haji Nahrowi Dalhar atau Mbah Dalhar dikenal sebagai ulama yang mumpuni. Belum lama ini sosok Kiai Ahmad Abdul Haq meninggal dunia. Kiai kharismatik ini adalah putra dari kiai Dalhar yang juga dikenal sebagai salah satu wali Banyak sekali tokoh - tokoh ulama terkenal negara ini yang sempat berguru kepada beliau semenjak sekitar tahun 1920 - 1959. Diantaranya adalah KH Mahrus, Lirboyo
Buah dari pernikahannya, beliau dikaruniai dua putra dan tiga putri, diantaranya Hj. Su`ad Jauharoh (15 September 1960), Hj. Kausar Asyafi`ah (13 April 1964), KH. Khaidar Muhaiminan (18 Desember 1967), KH. Nauval Muhaiminan (27 Desember 1972), dan KH. Dengan mengikuti jejak Mbah Dalhar Watucongol, KH. Muhaiminan Gunardo juga diangkat
Setelah berada di pesantren Mbah Dalhar selama 40 hari abuya tak pernah di Tanya dan disapa. Setelah 40 hari baru Mbah Dalhar memanggil, sampeyan mau apa jauh-jauh ke sini. Saya mau mondok Mbah. Perlu kamu ketahui di sini gak ada ilmu, ilmu itu ada di sampeyan. Kamu pulang aja syarahi kitab kitab mbahmu. Saya tetap mau ngaji aja disini mbah.
Sang Syaikh memerintah Kiai Dalhar agar menemani putranya, yakni Sayyid Muhammad al-Jilani al-Hasani. Di Makkah, dua pemuda pengabdi ilmu ini, diterima oleh Syaikh Sayyid Muhammad Babashol al-Hasani, yang merupakan kerabat dari Syaikh Ibrahim al-Hasani.
1_Pejuang Islam Ratu Pembayun Putri Panembahan Senopati Mataram di Tapos Depok 5_Mbah Kyai Dalhar - Watucongol 6_Mbah Raden Santri - Gunung Pring 7_Mbah Ma'sum - Salaman 8_Mbah Kyai Abd. Hamid - Kajoran. (Putra Sayyid Arief Segoropuro, Keponakan Sayyid Sulaiman, saudara kandung dari Sayyid Ali Akbar) - Bohar, Sepanjang
Mbah Mad tidak sekadar menyampaikan ajaran agama dan ibadah, tetapi juga olah jiwa terutama kepada putra-putri serta para santrinya. Meninggalkan tidur malam adalah juga bagian dari riyadah Mbah Mad. Dituturkan Gus Ali - Panggilan KH Agus Aly Qayshar - salah satu riyadah yang dijalankan Mbah Mad adalah melek malam.
Beranda Tokoh Meneladani Sang Pemilik Ilmu Laduni, Mbah Mad Watucongol Meneladani Sang Pemilik Ilmu Laduni, Mbah Mad Watucongol Pecinta Ulama ID 10/04/2016 06:17:00 PM. Salah seorang putra (alm) KH Ahmad Abdul Haq Dalhar (Mbah Mad), KH Agus Aly Qayshar, menceritakan bahwa salah satu kelebihan Mbah Mad yang dimiliki sejak kecil adalah
"Mbah Kiai Muslih itu sudah buta delapan tahun, (matanya) dapat melihat kembali." Melansir dari NU Online pada Minggu, 15 Oktober 2023, terungkap dari kisahnya, doa untuk ketajaman penglihatan ini berasal dari pengalaman Mbah Muslih yang memiliki keluhan mata rabun. Kemuadian dirunut, ternyata doa ini didapatkan dari Mbah Dalhar Watucongol
Oleh: Gus Zaki Abigeva. Tepat sehari sebelum peringatan 40 hari kewafatan Simbah Nyai Chudhori kami sowan sekaligus takziyah. Meski terhitung sangat telat, namun karena kedatangan kami bersamaan dengan tugas negara (mengawal ibu) maka semuanya seperti dapat dimaklumi mengingat kondisi ibu yang juga mulai udzur.
Mbah Dalhar juga dikenal sebagai mursyid Tarekat Syadziliyah yang termasyhur. Selepas dari Watucongol, Muhaiminan muda melanjutkan pengembaraannya dalam menuntut ilmu kepada K.H. Maksum (Lasem, Rembang), Kiai Muhajir di Bendo (Pare, Kediri), lalu ke Pesantren Tebuireng, Jombang. Selain mengaji ilmu agama, di setiap pesantren yang disinggahinya
Dalhar di Watucongol, Magelang, Abuya Cidahu justru diminta untuk mengajar santri-santri Mbah Dalhar. Saat itu, salah satu kitab yang diajarkannya sampai khatam adalah Ihya Ulumuddin karya Al-Ghazali. Kemudian, pada suatu malam Abuya dipanggil oleh Mbah Dalhar, lalu diajak melaksanakan salat hajat bersama.
pUtr.
putra putri mbah dalhar watucongol