🌬️ Tuliskan Ciri Sistem Politik Otokrasi Tradisional
CarterdanHerzmenggunakanduakriteriauntukmembedakanberbagaisistempolitik di dunia, yaitusiapa yang memerintahdanruanglingkupjangkauankewenanganpemerintah
Beranjakdari para tokoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa sistem politik secara umum jenis-jenis sistem politik dapat dapat dibedan menjaI: 1. Sistem Politik Otokrasi Tradisional. Sistem politik otokrasi tradisional merupakan bentuk politiknya memiliki cir-ciri sebagai berikut: Dipilih atas dasar tradisi
JawabanTerbaik - Dipilih oleh Penanya. Sistem politik modern juga mempunyai beberapa ciri yangmembedakannya dengan sistem tradisional atau pramodern. Antara lain, individu dan masyarakat tidaklah merupakan objek, tetapi subjek yang turut menentukan arah kehidupan. Berkaitan dengan itu, masyarakat modern ditandai oleh partisipasi masyarakat
PengertianSistem politik serta Ciri dan Tujuannya. Dalam pendekatan sistem politik, masyarakat adalah konsep induk oleh sebab sistem politik hanya merupakan salah satu struktur yang membangun masyarakat seperti sistem ekonomi, sistem sosial dan budaya, sistem kepercayaan dan lain sebagainya. Sedangkan sistem politik sendiri merupakan abstraksi seputar pendistribusian nilai ditengah masyarakat.
Adapunkelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional. Hubungan antar individua di masyarakat masih sangat kuat dan saling tolong-menolong. Tidak terdapat kesenjangan ekonomi antara yang miskin dan yang kaya karena pendapatannya cenderung merata.
PengertianSistem Politik. Menurut David Easton dalam buku Sistem Politik Indonesia: Pemahaman Secara Teoritik dan Empirik, sistem politik berisi sejumlah lembaga-lembaga dan aktivitas politik dalam masyarakat. Fungsinya mengubah tuntutan, dukungan, dan sumber menjadi kebijakan yang sah dan mengikat terhadap seluruh anggota masyarakat.
Apayang dimaksud sistem politik otokrasi tradisional? 4 Ciri Khas Sistem Politik. Ciri ciri masyarakat politik, ciri ciri sistem politik demikian pembahasan mengenai sistem pemerintahan parlementer. Pengertian sistem politik serta ciri dan tujuannya. Dalam proses sosialisasi politik, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
Tuliskan4 unsur keragaman budaya bangsa Indonesia - on study-assistant.com. id-jawaban.com. Akuntansi; B. Arab; 3. ideologi dan politik. 4. tata krama. bahasa daerah dan lain lain yg ada diciri khas negara kita seperti malaysia ia mengakui bahwa batik adalah ciri khas budaya mereka ataupunya mereka maka dari itu kita harus selalu
5Faktor Sistem Politik Otokrasi. Ada lima faktor yang mempengaruhi sistem politik otokrasi antara lain, relasi kekuasaan, memiliki identitas bersama, kebaikan bersama, relasi hubungan ekonomi politik, dan relasi kekuasaan. Selengkapnya simak ulasan berikut ini.
SistemPolitik Otokrasi Tradisional. Sistem politik otokrasi tradisional ini cenderung bersifat pribadi, negatif dan sebagian lainnya bersifat konsensus. Berikut ini ciri-ciri sistem politik otokrasi tradisional: Pemimpin dipilih atas dasar tradisi. Adanya kelas-kelas dalam hal ekonomi, nilai, dan juga moral.
Sorotan24com, Indonesia - Di dalam masing-masing negara menggunakan sistem politik yang berbeda-beda, dari masing-masing sistem tersebut memiliki kelebihan serta kekurangannya yang berbeda-beda. Namun, di negara Indonesia menggunkan sistem politik demokrasi. Berikut Adalah penjelasan mengenai Jenis-jenis system politik secara umum. Mari Simak Informasinya! Sistem Politik Otokrasi
7Ciri-ciri Sistem Politik Demokrasi Indonesia. written by Ivana Afilah January 12, 2017. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, "demos" yang bermakna rakyat dan "kratein" yang bermakna pemerintah. Jika dikaitkan kedua kata tersebut akan menjadi kata pemerintahan rakyat.
inXZ. Sistem politik otokrasi merupakan salah satu sistem politik yang ada di dunia. Sistem politik ini memiliki cara serta ciri yang berbeda dengan sistem politik lainnya. Banyak negara mengalami pasang surut dalam mengadopsi sistem-sistem politik. Tak jarang sebagian negara memutuskan untuk pindah sistem politik. Dulu memakai sistem politik otokrasi sekarang memakai sistem politik demokrasi. Nah! Lantas apa sebenarnya pengertian sistem politik otokrasi ini, apa saja macam dan ciri-cirinya serta negara mana saja yang menggunakan sistem tersebut. Selengkapnya simak ulasan berikut ini BACA JUGA Sistem Politik, Pengertian dan Macam-macamnya Kata otokrasi berasal dari bahasa Yunani oto yang berarti sendiri dan kratos yang berarti memiliki pemerintahan. Istilah otokrasi atau autokrator secara harfiah juga dapat berarti penguasa tunggal atau berkuasa sendiri. Secara tradisional sistem politik otokrasi memiliki beberapa karakter antara lain, sistem pemerintahanya sebagian bersifat konsensus dan pemerintahannya cenderung pribadi. Dalam proses kepemimpinannya sistem otokrasi hanya mendistribusikan perintah kepada sebagian kecil orang di bawahnya. Sebab biasanya pemimpin sistem otokrasi adalah seorang raja atau sultan. BACA JUGA Pengertian Sistem Pemerintahan, Macam dan Contohnya Akibatnya tidak ada peluang orang di luar kerajaan menggantikan titah raja karena sistem otokrasi berdasar tradisi. Pemimpin yang berhak menggantikan raja harus memiliki nasab keturunan dari raja terdahulu. Dalam konteks peraturan atau perundangan-undangan sistem politik ini hanya melibatkan sedikit elit. Peraturan hanya dibuat oleh sebagian kecil orang yang dekat dengan kekuasaan. Artinya usulan, kritik dan saran masyarakat tidak menjadi pertimbangan. Dari penjabaran di atas maka sistem politik otokrasi adalah sebuah sistem politik atau pemerintahan yang pemimpinnya seorang raja atau sultan dengan kekuasaan penuh tanpa masa jabatan. Dalam sistem politik ini pemimpin mengambil jarak dengan rakyatnya. Pemimpin harus tampil sempurna untuk menjaga kewibawaan sebab ia sebagai pemain tunggal. Konsekuensinya tentu masyarakat harus patuh dan tunduk sepenuhnya atas kehendaknya pemimpinya. Seorang Otokrat selalu mencoba mempengaruhi masyarakat secara penuh untuk mengikuti apa yang ia sedang cita-citakan. Rakyat mau tidak mau harus mengikuti perintah seorang otokrat tanpa boleh membantah. Membantah perintah sama saja memberontak dan siap dihukum. Kesetian dan loyalitas rakyat menjadi hal penting dalam sistem politik otokrasi ini. Rakyat harus siap dengan perintah pun dengan larangan seorang otokrat. BACA JUGA Sistem Politik Totaliter, Pengertian, Macam dan Ciri-Cirinya 5 Faktor Sistem Politik Otokrasi Ada lima faktor yang mempengaruhi sistem politik otokrasi antara lain, relasi kekuasaan, memiliki identitas bersama, kebaikan bersama, relasi hubungan ekonomi politik, dan relasi kekuasaan. Selengkapnya simak ulasan berikut ini. Relasi Kekuasaan Relasi kekuasaan dalam sistem otokrasi bersifat mutlak. Hal itu karena seorang raja memiliki peranan simbolis dan personifikasi identitas bersama. Kekuasaan hanya berkutat pada lingkaran kerajaan. Sistem otokrasi membuat pemerintahan cenderung negatif, pribadi dan bersifat konsensus. Meskipun faktanya praktik pemerintahan dilaksanakan para pejabat di bawah. Namun relasi kekuasaan seorang raja masih sangat kental. Bagaimana kualitas pribadi pribadi seorang pemimpin masih mewarnai cara dan corak praktek kepemimpinan. Memiliki Identitas Bersama Dalam sistem otokrasi faktor primordial menjadi alat persatuan masyarakat dalam politik. Faktor primordial bisa berupa ras, suku bangsa bahkan agama. Seorang pemimpin dalam sistem otokrasi menjadi lambang bersama baik berdasar ras, suku atau agama. Oleh sebab itu seorang pemimpin dalam sistem otokrasi harus memiliki keturunan yang bagus karena mereka adalah identitas bersama. BACA JUGA Sistem Politik Demokrasi Liberal, Pengertian, Macam dan Cirinya Kebaikan Bersama Kebaikan bersama di sini menyangkut beberapa hal yaitu kebebasan politik individu, persamaan, kebutuhan material dengan kebutuhan moril dan Individualisme dan kolektivisme. Dalam konteks persamaan sistem otokrasi hanya pada stratifikasi ekonomi. Sistem ini tidak mengakomodir persamaan hak dan derajat sesama rakyat. Di sisi lain, secara politik para pejabat memiliki kebebasan dan kehendak politik namun kebebasan politik individu nyaris tidak ada. Kolektivisme dalam sistem ini cenderung hanya berdasarkan kekerabatan tidak pada semangat individualisme. Penanaman nilai-nilai moral lebih menonjol dari pada semangat untuk memenuhi kebutuhan materil secara bersama. Rakyat dalam sistem ini tidak punya peluang untuk berkembang,ia akan tetap menjadi pekerja untuk para tuan-tuan kerajaan. Relasi Hubungan Ekonomi dan Politik Adanya ketimpangan politik dan ekonomi antara penguasa dan rakyat. Rakyat hanya diposisikan sebagai pembantu atau buruh yang hanya memiliki tenaga. Seluruh tanah menjadi ladang produksi penguasa baik ditingkatkan kerajaan maupun para pejabat bawahannya. Rakyat hanya bisa mengikuti aturan meski ekonomi mereka rapuh dan susah sebab mereka tak punya pilihan lain. Legitimasi Kewenangan Legitimasi kekuasaan dalam sistem ini diperoleh karena ia merupakan keturunan seorang raja terdahulu. Masyarakat menilai seorang raja adalah sosok yang sempurna baik secara moral dan moril. Artinya pemimpin dalam sistem ini memiliki kualitas pribadi yang tak dapat dibandingkan dengan yang lainya. BACA JUGA 10 Manfaat Belajar Politik Untuk Anak Muda Biasanya anak turun otokrat akan membuat rekayasa untuk terus mempertahankan legitimasinya baik melalui legenda, mitos bahkan simbol-simbol sosial tertentu. Ciri-Ciri Sistem Politik Otokrasi Sebagai sebuah sistem politik tentu sistem politik otokrasi memiliki beberapa ciri-ciri. Berikut adalah beberapa ciri-ciri sistem politik otokrasi yang perlu kalian ketahui Ada stratifikasi ekonomi, nilai dan moral Dalam sistem politik otokrasi ini terdapat perbedaan perlakuan secara ekonomi. Sumber daya ekonomi hanya dimiliki oleh penguasa sehingga rakyat hanya menjadi kelas pekerja. Seorang pemimpin meskipun melakukan kejahatan, ia akan tetap memiliki nilai dan moral yang baik hanya karena narasi ia penguasa. Kekuasaan Berdasar Pada Tradisi Dan Keturunan. Seorang pemimpin dalam sistem ini tidak dipilih oleh rakyat namun berdasarkan keturunan. Seorang anak raja ketika nanti bapaknya meninggal akan menjadi raja penerus. Pemilihan turun temurun berdasarkan tradisi serta keyakinan bersama. Anak turun selalu diyakini menjadi sosok yang ideal untuk melanjutkan pemerintahan selanjutnya. BACA JUGA 10 Manfaat Belajar Sosiologi Untuk Anak Muda Kebebasan Individu Terkekang Dalam sistem ini semangat kolektivisme tinggi namun dalam arti kolektivisme kekerabatan. Tata kelola masyarakat masih berdasarkan pada tingkatan-tingkatan baik secara jabatan politik maupun kekuatan finansial. Masyarakat atau pejabat bawahan raja harus patuh dan tunduk atas perintah raja. Kebebasan individu tidak menjadi prioritas namun lebih mementingkan kepentingan kelompok kecil kekuasaan. Pemimpin Bersifat Pribadi Seorang raja memiliki keputusan personal, ia tidak butuh pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan. Meskipun ada pertimbangan sifatnya hanya nasehat. Keputusan mutlak tetap di tangan sang raja. Alhasil corak dan cara kepemimpinan dalam sistem ini tergantung pada kualitas pemikiran dan pribadi seorang raja. Ada Narasi Primordial Semangat kebersamaan dalam tata kelola pemerintahan masih berdasar pada semangat primordial. Pemimpin minimal harus memiliki suku bangsa, ras bahkan agama yang sama. Demikian ulasan mudabicara tentang sistem politik otokrasi. Semoga dapat menjadi bahan pembelajaran untuk teman-teman semua. Post Views 471 Tulisan Terkait
Sistem politik yang sering digunkan oleh negara-negara yang ada di dunia ini adalah sistem politik demokrasi serta sistem politik otoriter. Diantara keduanya sangat berbeda, dari yang pemilihan umum, kekuasaan serta prinsip yang berbeda. Pebahasn kali ini akan terfokus dalam sistem politik otoriter. Sistem politik otoriter atau totaliter ini disebut pula dengan kata kediktatoran atau sistem politik nondemokrasi. Dalam sistem politik ini memiliki gaya pemerintahan yang mempunyai kedaulata tertinggi dipegang oleh segolongan kecil elite ataupun satu orang saja. Ciri-Ciri Sistem Politik Totaliter Sistem politik otoriter atau totaiter ini mempunyai beberapa ciri-ciri, yaitu sebagai berikut ini Negara yang mempunyai satu ideologi yang digunakan untuk mengatur semua dimensi kehidupan masyarakat negaranya, yang melingkupi kehidupan rohani serta fisik yang mana setiap masyarakat harus patuh terhadap ideologi tersebut. Negara yang hanya mempunyai satu partai politik/massa tunggal Terdapatnya otoritas yang kuat terhadap masyarakat negaranya dengan cara kekuatan militer. Pengelolaan berpusat pada semua sekotor ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah melewati jajaran birokrasi. Pemerintah melakukan pengawasan terhadap semua aktivitas penduduk dan melakukan sistem teror yang luas dengan melalui cara pengawasan yang dilakukan oleh polisi rahasia dengan memanfaatkan teknologi modern. Pemantauan yang ketat serta memonopoli seluruh media massa yang dilakukan oleh penguasa dan partai penguasa. Prinsip-Prinsip Sistem Politik Otoriter Selain ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, sistem politik otoriter atau totaliter juga mempunyai beberapa prinsip-prinsip, yaitu sebagai berikut Sentralisasi kekuasaan, ialah otoritas legislatif, yudikatif, serta eksekutif menjadi satu kesatuan. Ketiga otoritas ini dipegang serta dijalankan oleh satu badan. Hanya dengan satu partai politik, ialah dalam sebuah pemerintahan memiliki beberapa partai, namun hanya terdapat satu partai yang mendominasi dalam otoritas pemerintahan Pemerintahan tidak dilandaskan pada konstitusional, ialah pemerintahan yang dilaksanakan dengan landasan kekuasaan atau secara otoritas. Konstitusi tersebut menyerahkan otoritasnya yang besar terhadap pemerintahan atau negara. Rule of power atau dasar negara kekuasaan yang ditandai dengan adanya supremasi kekuasaan dan adanya perbedaan di depan hukum. Dalam pembentukan sebuah pemerintahan tidak dilandaskan pada musyawarah, namun dengan adanya dekrit. Tidak adanya sifat demokratis dalam pelaksanaan pemilihan umum. Pemilihan umum hanya dilakukan untuk menguatkan kesahan adanya pemerintah atau penguasa. Adanya lembaga peradilan yang tidak bersifat bebas serta penguasa mampu ikut campu tangan di dalamnya. Tidak terdapatnya pengendalian atau kontrol dalam administrasi dan birokrasi. Adanya birokrasi pemerintah yang sangat besar, sehingga mampu menjangkau semua wilayah kehidupan bermasyarakat. Sistem dalam kehidupan politik serta sosial tidak mampu berubah dan memiliki sifat yang sama. Dalam menyelesaikan perpecahan atau dalam perbedaan melalui cara kekerasan dan menggunakan cara pemaksaan. Manajemen dan kepemimpinan yang bersifat tertutup dan tidak bertanggung jawab Bersifat menekan dan tidak mengakui adanya hak-hak minoritas pada warga negara. Tidak terdapat sebuah kebebasan dalam berpendapat, berbicara, serta tidak memiliki kebebasan pers walapun terdapat pers, namun eksistensinya sangat dibatasi oeh penguasa. Tidak terdapat perlindungan pada hak asasi manusia, terlebih sering adanya pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Demikian artikel yang saya tulis dalam kesempatan kali ini, yaitu tentang sistem politik otoriter. Apabila terdapat kekurangan ataupun pertanyaan, silahkan berkomentar dibawah ini. Semoga bermanfaat. Originally posted 2018-05-22 165643.
Di dalam masing-masing negara menggunakan sistem politik yang berbeda-beda, dari masing-masing sistem tersebut memiliki kelebihan serta kekurangannya yang berbeda-beda. Namun, di negara Indonesia menggunkan sistem politik demokrasi. Untuk lebih rincinya perhatikan penjelasan berikut. Macam-Macam Sistem Politik Menurut Para AhliJenis-Jenis Sistem Politik menurut Almond PowelJenis-Jenis Sistem Politik menurut Samuel HuntingtonJenis-Jenis Sistem Politik menurut Frend W. Riggs1. Sistem Politik Asepali2. Sistem Politik Prosepali3. Sistem Politik Ortosepali4. Sistem Politik Heterosepali5. Sistem Politik Metasepali6. Sistem Politik SuprasepaliMacam-Macam Sistem Politik Secara Umum1. Sistem Politik Otokrasi Tradisional2. Sistem Politik Totaliter3. Sistem Politik Sistem Politik Oligarki5. Sistem Politik Demokrasi Macam-Macam Sistem Politik Menurut Para Ahli Setiap sistempolitik mempunyai strategi masing-masing. Sehingga, sebuah sistem politik mempunyai banyak penggolongan yang dikemukakkan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut Jenis-Jenis Sistem Politik menurut Almond Powel Di dalam bukunya yang berjudul “Comparative politik Syistem, Process, and Policy”, Almond Powel membagi sistem politik dalam tiga jenis, yaitu; Sistem primitif yang intermittent, sistem ini menggambarkan adanya sebuah kultur yang samar-samar serta bersifat agam. Sistem politik tradisional, dengan bentuk-bentuk yang bersifat pemerintahan politik yang amana antara satu dengan yang lain berbeda serta sebuah kultur subjek. Sistem politik modern, di dalam sistem ini terdapat bentuk-bentuk politik bermacam-macam yang tumbuh dan menggambarkan kegiatan kultur politik partisipan. Baca juga Pengertian Kekuasaan Legislatif, Tugas Dan Wewenangnya Jenis-Jenis Sistem Politik menurut Samuel Huntington Di dalam bukunya yang berjudul “The Clash of Civilizations and The Remaking of Word Order”, Samuel Huntington membedakan sistem politik dengan menggunakan acuan pada pemegang jabatan negara serta hasil dari penggunaan jabatan tersebut. Menurut Samue Huntington sistem politik dibagi atas Sistem Politik Demokrasi. Golongan yang berkuasa terdiri atas banyak orang dan jabatan negara tersebut terbatas dalam aspek-aspek tertentu serta beberapa masyarakat mempunyai kebebasan dalam merencanakan kehidupannya sendir. Sistem Politik Non Demokrasi. Golongan yang memiliki keuasaan terdiri atas beberapa individu atau sekelompok orang serta jabatan negara yang melingkupi semua dimensi kehidupan negara serta masyarakat. Struktur politik ini melingkupi monarki absolut, kediktatoan/otoriter, rezim militer, serta rezim komunis. Jenis-Jenis Sistem Politik menurut Frend W. Riggs Di dalam bukunya yang berjudul “A Criique of Red W. Rigg’s Public Administration”. Frend W. Riggs membagi sistem politik dengan menggunakan acuan pada empat institusi yang utama dalam sistem politik, ialah eksekutif, borikrasi, legislatif, dan partai politik. Berlandaskan hal tersebut, sitem politik dibedakan menjadi enam, yaitu antara lain 1. Sistem Politik Asepali Sistem Politik Asepali merupakan sebuah sistem yang tidak mempunyai eksekutif, legislatif, birokratif, serta sistem kepartaian. Baca juga Pelaksanaan Sistem Demokrasi Pancasila Di indonesia 2. Sistem Politik Prosepali Sistem Politik Prosepali merupakan sistem yang tidak mempunyai legislatif, birokrasi, serta sistem kepartaian, namun masih mempunyai eksekutif 3. Sistem Politik Ortosepali Sistem Politik ortosepali merupakan sistem politik yang tidak mempunyai legislatif serta sistem kepartaian, namun mempunyai eksekutif dan birokrasi 4. Sistem Politik Heterosepali Sistem politik Heterosepali merupakan sistem politik yang tidak mempunyai sistem kepartaian, namun mempunyai eksekutif, legislatif, serta birokrasi. 5. Sistem Politik Metasepali Sistem Politik Metasepali merupakan sitem politik yang dipunyai oleh eksekutif, legislatif, birokrasi, serta sistem kepartaian. 6. Sistem Politik Suprasepali Sistem Politik Suprasepali merupakan sistem politik yang mempunyai eksekutif, legislatif, birokrasi, serta sistem kepartaian, beserta dengan badan-badan nerara lainnya. Macam-Macam Sistem Politik Secara Umum Beranjak dari para tokoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa sistem politik secara umum jenis-jenis sistem politik dapat dapat dibedan menjaI 1. Sistem Politik Otokrasi Tradisional Sistem politik otokrasi tradisional merupakan bentuk politiknya memiliki cir-ciri sebagai berikut Dipilih atas dasar tradisi Adanya kelas-kelas dalam hal ekonomi, nilai serta moral Pemimpin menjadi sebuah badan kebersamaan Lebih menekankan terhadap kolektivisme yang dilandaskan pada kekerabatan dibandingkan dengan individualisme Kebebasan individu dalam kelompok kurang dihargai dan lebih mementingkan keinginan dari golongan kecil penguasa Baca juga Pengertian Konstitusi bagi Negara, Unsur-Unsur, Dan Pembuatannya Seorang yang memimpin dari sistem otokrasi tradisonal ini adalah seorang sultan, raja, atau emi yang memiliki kekuasaan nyata bukan hanya simbolis. Pemimpin dipilih berdasan kan turun temurun, dan peraturan negara dibentuk oleh segolongan kecil dari penguasa tersebut tanpa adanya aspirasi dari masyarakat. 2. Sistem Politik Totaliter Sistem politik totaliter memilii beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut Tidak adanya persamaan serta kekebasan dapal berpolitik Semua memiliki kesamaan dalam hal ekonomi Sistem politik ini dalam hal kewenangannya yang memiliki sifat totaliter, serta memaksa Partai digunakan sebagai kontrol politik serta ekonomi masyarakat Ideologi dipandang sebagai agama politik Negara yang menggunakan sistem politik totaliter ini biasanya berbentuk rezim otokrasi pemerintahan dari segolongan kecil penguasa atau yang biasanya disebut oleh paham komunis atau fasis. Sistem politik ini gunakan oleh negara, seperti, Republik Rakyat China RRC, Korea Utara, Kuba, serta Vietnam. 3. Sistem Politik Otoriter. Sistem politik otoriter memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut Rakyat tidak diperbolehkan ikut dalam urusan politik Tidak diperbolehkannya adanya oposisi Tidak diperolehkannya untuk mengkritik pada pemerintahan Di dalam negara yang menggunakan sistem ini hanya menggunakan satu partai partai tunggal Sistem politik otoriter ini biasanya digunkan oleh negara yang menggunkan sistem kekerajaan, seperti Arab Saudi. 4. Sistem Politik Oligarki Sistem politik oligarki ialah sebuah sistem politik yang dilandaskan pada kekuasaan negara yang dipegang oleh beberapa orang golongan elit, dengan menggunkan cara apapun agar rakyat dapat mematuhi segala peraturan yang dibuat oleh pemerintah negara. Golongan elit disebut memanfaatkan negara hanya untuk mencapai tujuan mereka, sedangkan tujuan negara seperti kesejahteraan masyarakat, keadilan , kemerdekaan yang harusnya didapat tidak dapat terwujud. Baca juga Cara Memperoleh Menjadi WNI Menurut UU No. 12 Tahun 2006 Negara yang menganut sistem ini pada masadahulu adalah Yunani Kuno, namun pada masa sekarang biasanya digunakan oleh negara yang menganut komunis yang berada dibawah kendali anggota-anggota presidium, kemudian dituhaskan pada sekretaris jenderal serta wakil-wakilnya. 5. Sistem Politik Demokrasi Sistem politik dengan sistem demkrasi mempunyai beebrapa ciri yang perlu kita ketahui, antara lain sebagai berikut Dalam sistem ini setiap orang memiliki persamaan serta kebebasan dalam politik Tidak adanya jenjang-jenjang berdasarkan ekonomi Kewenangan berdasarkan hukum serta Undang-Undang yang berlaku Mampu bersatu walaupun terdapat perbedaan Dalam sistem ini kekuasaan merata dari seluruh lapisan masyarakat Demikian artikel pada kesempatan kali ini yaitu tentang macam-macam sistem poitik, baik menurut para ahli mapun secara umum. Apabila terdapat kesalahan, kekurangan, ataupun masukan silahkan beri komentar dibawah ini. Semoga bermanfaat. Originally posted 2018-05-25 155947.
tuliskan ciri sistem politik otokrasi tradisional